Kamis, 17 Juli 2014

Panduan Budidaya Itik Petelur

Usaha budidaya itik petelur sangat menjanjikan sebagai salah satu sektor ekonomi rakyat. Mengingat saat ini permintaan di masyarakat akan daging ataupun telur itik cukup tinggi, sedangkan kebutuhan telur itik saat ini belum dapat mencukupi permintaan pasar. Oleh karena itu, budidaya itik seharusnya bisa lebih dikembangkan lagi agar dapat memenuhi kebutuhan pasar. Dalam budidaya itik petelur terdapat hal-hal yang harus diperhatikan. Berikut panduan budidaya itik petelur:

 1. Persiapan Sarana & Kandang Itik Petelur

Secara umum, kandang yang baik bagi itik adalah memenuhi beberapa syarat berikut :
• Letak lokasi kandang harus jauh dari keramaian/pemukiman penduduk.
• Kandang sebaiknya mempunyai temperatur kurang lebih 39°C.
• Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%.
• Penerangan memadai di tiap sudut kandang sehingga memudahkan kita dalam menata ulang kandang sewaktu – waktu.
• Persiapkan kebutuhan seperti tempat makan dan minum.
• Kondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat).
• Kandang sebaiknya menghadap ke timur untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup.
• Tinggi kandang sebaiknya dibuat kurang dari 2 meter.

Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
• Kandang untuk anak itik (DOD) pada masa starter bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 x 2 meter dan mampu menampung 50 ekor DOD
• Kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok.
• kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).

2. Pembibitan Itik Petelur


Pembibitan merupakan kunci sukses dalam ternak bebek petelur. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan bibit yang benar – benar unggul dan terbukti kualitasnya. Harga mahal itu relatif. Sesuaikan dengan kualitas. Karena jika bibit yang anda gunakan hanya berkualitas biasa, maka hasilnya juga tidak akan memuaskan. Carilah bibit tetas dari peternak terpercaya. Dalam mendapatkan bibit itik, ada beberapa cara yang dapat kita tempuh, diantaranya yaitu :
• Membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya.
• Memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas.
• Membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat. Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.

3. Perawatan bibit itik petelur unggul

Bibit itik (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, sebaiknya segera ditangani agar tidak salah rawat. Penanganannya mencakup hal – hal sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Temperatur brooder diusahakan agar selalu hangat, tempat pakan dan tempat minum disesuaikan dengan itik fase starter. Selain itu berikan banyak vitamin dan mineral ke dalam air nya.

4. Perawatan calon induk itik.


Calon induk itik terdiri dari dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan untuk keduanya sama, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan. Satu pejantan untuk 6 ekor betina. Untuk mendapatkan telur tetas yang subur dan terbuahi oleh pejantan, kita dapat mencapainya dengan pakan buatan maupun (hand mating) atau dengan perkawinan alami dengan itik betina.

5. Pemeliharaan dan Pakan Itik Petelur

Pemeliharaan merupakan yang paling utama diperhatikan dalam usaha budidaya itik petelur. Pemeliharaan terdiri dari:
• Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
• Konsultasikan masalah dan penyakit yang timbul kepada dokter hewan dengan segera.

Pemberian pakan itik. Bahan baku Ransum itik pada umumnya digolongkan menjadi dua, yaitu bahan baku nabati dan bahan baku hewani. Bahan Baku Nabati itu antara lain Dedak halus, Jagung kuning, Bungkil kedelai, ampas tahu, Tepung daun pepaya, Tepung daun Lamtoro, Tepung daun Turi. Sedangkan Bahan Baku Hewani antara lain : Keong, Bekicot, Cacing. Viterna Plus Mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan itik / bebek petelur, yaitu : Asam-asam amino essensial, yaitu : Arginin, Hiistidin, aLeusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein tubuh, pembentuk sel dan organ tubuh. Cara Penggunaan Viterna Plus + Hormonik + Poc Nasa adalah dengan mencampur pada komboran pakan konsentrat atau pakan lain dengan dosis : 1 tutup botol Viterna, poc nasa, dan hormonik untuk sekitar 5 kg pakan. Pemberian disarankan sejak itik berumur starter (1 minggu) sampai produksi atau menghasilkan telur.

6. Pemanenan Telur Itik

Itik biasanya bertelur saat dini hari. Wadah untuk mengumpulkan telur dapat kita buat dari keranjang yang berbentuk cekung. Jangan terlalu lama membiarkan atau menyimpan telur itik terlalu lama karena mudah busuk. Sebaiknya diawetkan atau segera dipasarkan. 7. Pasca Panen Kegiatan pascapanen yang biasa dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Pengawetan dapat dilakukan dengan cara:
• Pengawetan dengan air hangat. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
• Pengawetan telur dengan daun jambu biji. Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan.
• Pengawetan telur dengan minyak kelapa. Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis.
• Pengawetan telur dengan natrium silikat. Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
• Pengawetan telur dengan garam dapur. Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu.

Pemesanan Produk Natural Nusantara (NASA): 
Hubungi segera INTI GROW – Distributor Resmi PT Natural Nusantara Komplek Griya Hinggil Ruko B Jl.Bibis KM.8,Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 
Telp : (0274) 4537748,4546304 
Layanan konsultasi dan order : 0812 2652 3400, 0812 2763 4646 0818 0427 5856, 0856 4302 2464 www.produknaturalnusantara.co 

Sumber : http://www.produknaturalnusantara.com/panduan-budidaya-itik-petelur/ 

Tidak ada komentar: